Selasa, 28 April 2009

Pesona Kawah Putih

Bandung memang menebarkan pesonanya sendiri. Di samping hawanya yang sejuk, banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Mungkin Anda sudah bosan berwisata belanja ke Distro, FO atau wisata kuliner di pusat-pusat kuliner kota Bandung. Cobalah sekali-kali menengok wisata alam yang menakjubkan di selatan kota Bandung yakni Kawah Putih dan Situ Patenggang.

Pesona Kawah Putih
Kawah Putih dan Situ Patenggang terletak dalam satu kawasan yakni di daerah Ciwidey. Jarak dari Kawah Putih ke Situ Patenggang hanya 5 kilo saja. Sepanjang perjalanan dari Kawah Putih sampai ke Situ Patenggang sebaiknya Anda tidak memicingkan mata sedikit pun nikmati perjalanan anda, karena mata anda akan disuguhi pemandangan indah yang menakjubkan dari perkebunan teh Malabar dan warna-warni dedaunan di pucuk-pucuk bukit yang mempesona. Alam akan membuai Anda, kabut di atas-atas dedaunan menambah sejuk sejauh mata memandang. Inilah nirwana yang hilang, nirwana yang tak kan Anda temui di kebisingan Jakarta.

Saya dan rombongan dari Jakarta menembus tol Cipularang saat matahari masih terlelap dalam tidur. Keluar dari Tol Kopo bus mengambil arah ke Soreang. Dari pintu tol Kopo ke Soreang berjarak sekitar 15 km terus ke selatan sampai deh di Ciwidey. Dari Soreang ke Ciwidey kurang lebih 11 km. Kami sempatkan untuk mampir ke perkebunan Strawberry karena kami ingin menikmati bagaimana memetik buah strawberry langsung dari kebunnya ehm manis sekali. Ciwidey memang di fokuskan sebagai daerah sentra penghasil Strawberry. Buah merah tersembul di kehijauan dedaunan. Jika tak mau memetik, di kios pun sudah tersedia dalam kemasan, jus dan berbagai makanan olahan dari bahan strawberry juga tersedia, anda tinggal menyiapkan uang saja.


Puas memetik buah strawberry kami menuju ke kawah putih. Jalur jalan yang sempit hanya cukup untuk satu kendaraan, berkelok-kelok membelah perbukitan, menyenangkan. Tak lama kami sampai di pintu gerbang kompleks wisata dan bus pun di parkir. Kami turun dan langsung menuju kendaraan-kendaraan jip terbuka yang akan membawa kami ke areal Kawah Putih. Dari Ciwidey ke Kawah Putih berjarak kurang lebih 10 km. dari pintu masuk hingga ke kawah putih jaraknya sekitar 5-6 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit dengan membayar ongkos 6 ribu per orang. Melalui jalan beraspal yang banyak berlubang, berkelok-kelok dengan pemandangan hutan tanaman Eucalyptus dan hutan alam dengan aneka ragam spesies hutan hujan tropis. Ingat bawalah sapu tangan untuk menutup hidung, karena debu akan beterbangan membelai muka dan hidung anda.


Kawah Putih terletak di ketinggian 2300 meter dari permukaan laut di gunung Patuha, Ciwidey, Bandung Selatan. menyimpan suatu misteri dimasa lampau. Masyarakat menganggap Gunung Patuha merupakan kawasan yang angker, mereka menganggap puncak Gunung Patuha dahulu merupakan tempat pertemuan para leluhur Bandung Selatan. Saat seorang pengembara Belanda bernama Junghun datang di abad 19, penduduk sekitar menyebutnya sebagai tempat dimana arwah para leluhur bersemayam, yang tidak seorang pun berada disana tanpa meregang nyawa, burung pun enggan terbang diatasnya. Jalmo teko jalmo mati (Makluk hidup yang datang akan mengantarkan kematian). Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah. Karena Kawah Putih mengandung fumarol belerang yang sangat pekat, jika dihirup bisa menyebabkan sesak nafas dan mati.

Tetapi, misteri yang sudah menjadi turun–temurun itu mulai punah setelah terungkap oleh seorang ilmuwan Belanda peranakan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghun, yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam pada tahun 1837. Kondisi lembah Gunung Patuha pada waktu itu masih berupa hutan lebat, dipenuhi pohon-pohon kayu jenis lokal, seperti rasamala, saninten, huru, samida, dan lain sebagainya.
Karena rasa penasaran dan ketidakpercayaan nya, Junghun terus menembus lebatnya hutan Gunung Patuha. Dan akhirnya dia menemukan suatu danau kawah yang terlihat sangat eksotik, dan sangat indah. Meski sudah ditemukan pada 1837, tapi kawasan ini baru menjadi objek wisata pada 1987 setelah dikembangkan oleh PT Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten.
Setelah memasuki area kawah putih, bukan rasa takut yang akan anda alami, tetapi anda pasti akan terpaku dan terpana begitu melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana menakjubkannya genangan air yang berwarna putih ber selingan dengan warna hijau muda disertai asap yang mengepul diatasnya. Perpaduan warna yang mempesona. Tanah putih dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi warna hitam kecoklatan, dibungkus warna hijau tua dadaunan, disapu warna biru terang cakrawala, air tenang memancarkan hijau muda yang menyejukkan, sungguh lukisan alam yang tiada taranya. Tidak diperlukan cat dan kanvas untuk melukisnya, alam memuliakan Tuhan dengan caranya sendiri.

Yang kurang menyenangkan di kawasan ini adalah bau belerang yang bagi sebagian orang bisa menyebabkan batuk–batuk karena mencium baunya, bahkan tidak jauh dari kawasan wisata kawah putih terdapat goa buatan sedalam 5 meter yang katanya dulu pernah dijadikan sebagai tambang belerang. Bila anda melewati goa tersebut anda pasti akan mencium bau belerang yang sangat menyengat. Karena kandungan belerang yang sangat tinggi itulah, pada jaman dulu sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining Kawah Putih. Sempat membayangkan kalau-kalau ada ular naga di dalamnya dan mencaplok saya di depan goa, upsh dan menyeret ke dalam.

Keluar dari Kawah Putih, kembali anda akan disergap oleh penjual-penjual souvenir dan lagi-lagi penjual strawberry bertebaran. Perut ini rasanya penuh dengan strawberry. Mulut dan lidah bagai bergincu warna merah hasil polesan strawberry ehm nyam…nyam…
o iya satu tips bagi anda, kalau anda naik jip, anda harus ingat jip yang mengantar anda karena ketika pulang anda harus naik jip yang sama. Karena berlaku tarif pulang pergi.

2 komentar:

  1. Aku adalah Aku sang ALFA....,he...he...yang artinya yang awal dalam komentarnya....

    BalasHapus
  2. Makasih ya Lik kiriman Sitosnya, dah aku terima Selasa, 05 Mei

    BalasHapus