Selasa, 28 April 2009

Senja Di Chao Phraya


Aku termangu di dermaga
Bagai Rama yang menanti kembalinya Sinta
Jika kubendung sungai ini
dapatkah kutemukan alur
Yang menghubungkan titik-titik?
Ingin kuseberangi
Aku tak punya nyali
Ingin terbang
Tak punya sayap
“Sabarlah, kan kubawa dirimu
Tidak hanya menyeberang
Tapi menyusuri aliran sungai ini”
Suara yang membelai telinga
Mengusik lamunanku
Di seberang, kulihat bayangan
Masih samar
Tak berbentuk

“Loy Nava...... Loy Nava......
Dia datang bagai seekor naga,
Yang bermain di kecipak air.
Kepalanya anggun memanjang
Lemah gemulai menapaki air.
Alur sungai bergelombang,
Deras ke arah tepian.
Warna-warni khas etnik
Muncul menyapa
“Mari, naik dan duduklah di sini
Aku kan membawamu
Menikmati senja di Chao Phraya”

Langkah nan anggun,
Melenggok di kemilau air kaca.
Mendung tipis,
Mengiringi para malaikat,
Menuruni Chao Phraya.
Tangan para malaikat,
Melukis senja.
Senja tersenyum malu,
Cakrawala bersorak riuh
Sampan-sampan bersendau gurau
Bermain melemparkan air
Dara-dara berlenggang lenggok
Loy Nava terangguk-angguk
Pasrah dihempas riak-riak air
Semua seolah berlomba dan
Mengucap salam Sawasdee...... sawasdee.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar