Rabu, 13 Mei 2009

Knowing

Film tentang akhir jaman sudah banyak dibuat oleh sineas-sineas luar negeri antara lain Armagedon, The Day After Tommorow dan lain-lainnya. Dan sekarang yang baru beredar adalah Knowing.

Mangangkat salah satu issu global warming yang menjadi konsen ahli-ahli lingkungan, film ini bercerita tentang musnahnya bumi jika lapisan ozon bocor sehingga sinar ultraviolet matahari menerobos dan membakar bumi (ih serem sekarang aja sudah panas banget).
Sebenarnya film ini sudah lama beredar di bioskop, mungkin juga sudah tidak main lagi di bioskop, baru sekarang bikin resensinya karena baru sempat he… film bergenre Sci-Fiction ini penuh teka-teki dan sangat menegangkan dari awal sampai akhir, lebih menegangkan daripada menonton film-film horor. Knowing diangkat dari sebuah novel karya Ryne Douglas Pearson, disutradarai Alex Proyas, dibintangi oleh actor beken Nicolas Cage.

Film diawali oleh keriuhan anak-anak di sekolah dasar di Massachusetts, pada tahun 1959, salah satu anak bernama Lucinda Embry, Lucinda dikenal sebagai murid yang misterius, tampangnya menyedihkan, muram dan tak banyak bicara. Sosok penyendiri dan terasing di kelas. Ini disebabkan karena Lucinda sering mendengar suara-suara aneh yang hanya dia sendiri yang mendengar.

Suatu hari, sekolah Lucinda mengadakan acara mengubur sebuah kapsul waktu. Seluruh murid diminta untuk menuliskan atau menggambarkan masa depan masing-masing anak 50 tahun yang akan datang. Dan kapsul akan dibuka kembali 50 tahun kemudian. Anehnya, bukan gambar yang dicoretkan Lucinda dalam kertas, melainkan angka acak. Dia menuliskan angka-angka dengan sangat cepat, namun sebelum selesai menulis gurunya, Ms Taylor, merampas kertas itu.

Tahun 2009, saatnya kapsul waktu diangkat dari kubur dan masing-masing anak diminta oleh gurunya mengambil satu-satu. Caleb (Chandler Canterbury), salah satu murid, mendapat amplop milik Lucinda yang berisi angka-angka. Awalnya, ayah Caleb, John Koestler (Nicolas Cage) menilai coretan di kertas itu hanya keisengan anak-anak masa lalu. Namun, Caleb coba meyakinkan, amplop itu mungkin saja berguna. Penasaran, John yang berprofesi sebagai seorang profesor itu kemudian menelaah hamparan digit acak yang tertera dalam kertas tua tersebut.

Ternyata angka-angka itu bukan angka biasa. Angka-angka itu tepat merujuk pada sejumlah tragedi yang memakan korban luar biasa yang terjadi 50 tahun terakhir, angka itu berbicara banyak tentang tanggal dan kapan peristiwa-peristiwa tersebut terjadi dan berapa korbannya.
John mencoba mencari dan menguak misteri angka-angka yang belum selesai di tulis oleh Lucinda melalui anak Lucinda.

Tinggal tiga musibah yang belum terjadi pada 2009, pertama ada pesawat akan jatuh yang menelan banyak korban, kedua kecelakaan kereta subway dan yang terakhir adalah bumi akan dimusnahkan oleh api dari panas matahari alias Kiamat. (semua musibah digambarkan dengan sangat dahsyat dan mencekam membuat jantung mau copot). Yang menjadi masalah banyak orang tidak percaya pada ramalan itu.

John akhirnya pasrah dengan apa yang akan terjadi, dia melihat anaknya diangkat untuk diselamatkan, hanya orang-orang pilihan yang diangkat, sedangkan John bukan orang pilihan yang harus diangkat. Di detik-detik terakhir musnahnya bumi, John menemui ayah dan ibunya untuk meminta maaf dan mereka semua berpelukan menyongsong datangnya maut, menyongsong datangnya kiamat (hiks…hiks mengharukan sekali).

Andai maut atau Kiamat itu datang sudah siapkah kita menyambutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar